BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan dan kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kini
kian pesat menjadikan kebutuhan akan komputer dan perangkat teknologi lainnya
yang berkaitan dengan Teknologi Informasi semakin menjadi kebutuhan tersendiri.
Dan berbicara tentang jaringan komputer saat ini sangatlah bermanfaat dan
mungkin sudah sangat biasa penggunaannya, karena hampir semua orang sangat
membutuhkan jaringan komputer ini terutama bagi mereka yang menggunakan
internet. Komunikasi data dalam suatu jaringan membutuhkan suatu aturan
tertentu sehingga komputer–komputer yang terhubung dapat saling terjadi proses
komunikasi data. Dalam istilah jaringan komputer, aturan tersebut disebut
sebagai protokol.
Untuk dapat saling berkomunikasi data dalam suatu jaringan dibutuhkan
protocol yang dapat diimplementasikan dalam berbagai jenis Sistem Operasi.
Protokol yang dapat diimplementasikan pada berbagai macam Sistem Operasi adalah
protokol IP. Dengan adanya protokol IP komunikasi antara Ms. Windows dan
Novel Netware dapat dilakukan. Oleh karena itu makalah ini akan membahas semua
yang berkaitan dengan IP.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
1.2.1 Apakah yang dimaksud
dengan IP addressing?
1.2.2 Bagaimana
pengklasifikasian jaringan internet?
1.2.3 Apa sajakah yang
termasuk dalam address khusus?
1.2.4 Apakah yang dimaksud
dengan subnetting?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka
tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
1.3.1 Untuk mengetahui yang
dimaksud dengan IP addressing.
1.3.2 Untuk mengetahui
pengklasifikasian jaringan internet.
1.3.3 Untuk mengetahui yang termasuk
dalam address khusus.
1.3.4 Untuk mengetahui yang
dimaksud dengan subnetting.
1.3.4 Contoh Soal
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian IP Address
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan
peralatan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri dari 32
bit angka biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang
dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.16.10.1. Oleh karena protocol IP adalah
protocol yang paling banyak dipakai untuk meneruskan (routing) informasi
didalam jaringan komputer satu dengan lain, maka kita harus benar-benar
memahami IP address ini.
IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di
internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal karena
merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan
menentukan IP address berarti kita telah memberikan identitas yang
universal bagi setiap interface komputer. Jika suatu computer memiliki
lebih dari satu interface maka kita harus memberi dua IP address untuk
komputer tersebut masing-masing untuk setiap interfacenya.
2.1.1 IP Version
Saat ini ada dua versi dari ip yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
1. IP Versi 4 (IPv4)
Internet protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari 32-bit dan bisa menampung
lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai contoh yaitu
172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka 4.294.967.296 maka
dibuatlah IPv6. Pengalamatan IPv4, yaitu dekomposisi dari alamat IPv4 dari
notasi dot-desimal ke nilai biner. Dalam IPv4 alamat terdiri dari 32 bit
yang membatasi ruang alamat ke 4294967296 (232) alamat unik mungkin. IPv4
mencadangkan beberapa alamat untuk tujuan khusus seperti jaringan privat (~ 18
juta alamat) atau alamat multicast (~ 270 juta alamat). Alamat IPv4 yang
kanonis diwakili dalam notasi dot-desimal, yang terdiri dari empat angka
desimal, masing-masing mulai dari 0 sampai 255, dipisahkan oleh titik,
misalnya, 172.16.254.1. Setiap bagian mewakili sekelompok 8 bit (oktet) alamat.
Dalam beberapa kasus penulisan teknis, alamat IPv4 dapat disajikan dalam
berbagai heksadesimal, oktal, atau representasi biner.
2. IP Versi 6 (IPv6)
IPv6 diciptakan untuk menjawab kekhawatiran akan kemampuan IPv4 yang
hanya menggunakan 32 bit untuk menampung IP Address di seluruh dunia, semakin
banyaknya pengguna jaringan internet dari hari ke hari di seluruh dunia IPv4
dinilai suatu saat akan mencapai batas maksimum yang dapat ditampungnya, untuk
itulah IPv6 versi 128 bit diciptakan. Dengan kemampuanya yang jauh lebih besar
dari IPv4 dinilai akan mampu menyediakan IP Address pada seluruh pengguna
jaringan internet di seluruh dunia yang semakin hari semakin banyak.
Pengalamatan IPv4, yaitu dekomposisi dari alamat IPv6 dari representasi
heksadesimal ke nilai biner. Ukuran alamat meningkat 32-128 bit atau 16 oktet.
Secara matematis, ruang alamat baru menyediakan potensi maksimal 2.128, atau
sekitar 3,403 × 1038 alamat.
Tujuan utama dari desain baru tidak hanya untuk memberikan jumlah yang
cukup alamat, melainkan untuk memungkinkan agregasi efisien subnetwork
Routing prefiks pada node routing. Akibatnya, ukuran tabel routing
yang lebih kecil, dan kemungkinan alokasi individu terkecil adalah subnet untuk
264 host, yang merupakan kuadrat dari ukuran seluruh internet IPv4. Pada
tingkat ini, tingkat pemanfaatan alamat sebenarnya akan menjadi kecil pada setiap
segmen jaringan IPv6.
2.1.2 Aturan Dasar Pemilihan Network
ID dan Host ID
IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu network ID dan host ID,
dimana network ID menentukan alamat dari jaringan dan host ID menentukan dari
peralatan jaringan. IP address memberikan alamat lengkap dari suatu peralatan
jaringan beserta alamat jaringan dimana peralatan itu berada. Aturan dasar
pemilihan network ID dan Host ID ada tiga, yaitu :
1.
Network ID tidak boleh sama dengan 127, karena network ID 127
secara default digunakan sebagai alamat loopback yakni alamat IP address
yang digunakan oleh suatu komputer yang menunjuk dirinya sendiri
2. Network
ID dan host ID tidak boleh sama dengan 255, karena akan diartikan sebagai
alamat broadcast. ID ini merupakan alamat yang mewakili seluruh jaringan
3. Network
ID dan host ID tidak boleh sama dengan 0, karena akan diartikan sebagai
alamat network. Alamat network digunakan untuk menunjuk suatu jaringan
buka host. Host ID harus unik dalam suatu network, dalam suatu network
tidak boleh ada dua host yang memiliki host ID yang sama.
2.1.3 Subnet Mask
Nilai subnet
mask berfungsi untuk memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask
diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah
jaringan lokal atau nonlokal. Untuk jaringan nonlokal berarti TCP/IP harus
mengirimkan paket data melalui sebuah router. Dengan demikian, diperlukan
address mask untuk menyaring IP address dan paket data yang keluar masuk
jaringan tersebut.
Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh
penggunaan subnet mask. Masing–masing subnet mask menggunakan pola nomor
32-bit yang merupakan bit groups dari semua satu (1) yang menggunakan network
ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.
2.1.4 Format Penulisan Ip Addressing
IP address terdiri dari bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda
titik setiap 8 bitnya. Tiap bit ini disebut sebagai octet. Bentuk IP address
dapat dituliskan sebagai berikut: xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx
Jadi, IP address memiliki range dari
00000000.00000000.00000000.00000000 sampai 11111111.11111111.11111111.11111111.
Notasi IP address dengan bilangan biner seperti ini susah untuk
digunakan, sehingga sering ditulis dalam 4 bilangan desimal yang masing-masing
dipisahkan oleh 4 buah titik yang lebih dikenal dengan ‘notasi desimal
bertitik’. Setiap bilangan desimal merupakan nilai dari satu oktet IP address.
Contoh hubungan IP address dalam format biner dan desimal:
2.1.5 Jenis-Jenis IP Address
1. IP Public
Ini adalah Internet Assigned Numbers Authority (IANA) terdaftar
alamat yang terlihat di Internet. Public bit tertinggi range address bit
network address
1. kelas A
0 0 – 127*
8
2. kelas B
10 128 – 191 16
3. kelas C 110
192 – 223 24
4. kelas D 1110
224 – 239 28
2. Privat
Privat Address adalah kelompok IP Addres yang dapat dipakai tanpa harus
melakukan pendaftaran. IP Address ini hanya dapat digunakan untuk jaringan
lokal (LAN) dan tidak dikenal dan diabaikan oleh Internet. Alamat ini adalah
unik bagi jaringan lokalnya tetapi tidak unik bagi jaringan global. Agar IP
Private ini dapat terkoneksi ke internet, diperlukan
peralatan Router dengan fasilitas Network Address Traslation
(NAT).
Berikut adalah alamat yang dicadangkan untuk jaringan private:
·
Private Address Kelas A:
IP Address dari 10.0.0.0 – 10.255.255.254, setara dengan sebuah jaringan
dengan 24 bit host. Atau sekitar 16.777.214 host
·
Private Address Kelas B:
172.16.0.0 – 172.31.255.255, setara dengan 16 jaringan yang
masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 65.534 host
·
Private Address Kelas C:
192.168.0.0 – 192.168.255.254, setara dengan 256 jaringan yang
masing-masing jaringan memiliki host efektif sebanyak 254 host.
2.2 Klasifikasi Jaringan Internet
IP address dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu bagian network
(net ID) dan bagian hist (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi
suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID
berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi
seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang
sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal pada bagian awal address merupakan network
bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara
bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas
network.
2.2.1
Berdasarkan Kelasnya
Berdasarkan kelasnya IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu kelas
A, B, C, D, E. perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Perangkat
lunak Internet protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji
beberapa bit pertama dari IP address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara
berikut:
· Kelas A
Bit pertama address kelas A adalah 0 dengan panjang net ID 8 bit dan
panjang host 24 bit. Dengan demikian hanya ada 128 network kelas A, jadi byte
pertama IP address kelas A memiliki range dari 0-127, yakni dari nomor 0.xxx.xxx.xxx sampai
127.xxx.xxx.xxx. Tiap network dapat menampung sekitar 16 juta (256^3) host. IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar.
(xxx adalah variabel, nilainya dari 0 s/d 255). IP address ini dilukiskan pada
gambar berikut:
Formatnya :
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Format : 0nnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh.hhhhhhhh
Bit pertama : 0
Panjang Network ID : 8 bit
Panjang Host ID : 24 bit
Byte pertama : 0 – 127
Jumlah : 126 kelas A (0 dan 127
dicadangkan)
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai
126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address
pada tiap kelas A
· Kelas
B
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya
selalu bernilai 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya
adalah host ID sehingga kalau ada computer memilii IP address 192.168.26.161,
network ID 192.168 dan host ID 26.161. pada IP address kelas B ini memiliki
range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxxyakni berjumlah 65.255
netwrok dan jumlah host tiap network 256^2 host atau sekitar 65 ribu host
Formatnya:
Format :
10nnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh.hhhhhhhh
2 bit pertama : 10
Panjang Network ID : 16 bit
Panjang Host ID : 16 bit
Byte pertama : 128 – 191
Jumlah : 16.384 kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai
191.155.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.535 IP address pada
tiap kelas B
· Kelas C
Jika 3 bit pertama dari IP Address adalah 110, address merupakan network
kelas C. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya, sehingga
dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki
256 host. Dengan demikian terdapat lebih dari 2 juta network kelas C (32
x 256 x 256), yakni dari nomor 192.0.0.xxx sampai 223.255.255.xxx. Setiap
network kelas C hanya mampu menampung sekitar 256 host.
Formatnya:
Format :
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
3 bit pertama : 110
Panjang Network ID : 24 bit
Panjang Host ID : 8 bit
Byte pertama : 192 – 223
Jumlah : 2.097.152 kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai
223.255.255.xxx
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap
kelas C
·
Kelas D
Khusus kelas D ini digunakan untuk tujuan multicasting. Dalam
kelas ini tidak lagi dibahas mengenai netid dan hostid. Jika 4 bit pertama
adalah 1110, sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan
bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP
address ini. Dalam multitasking tidak dikenal network ID dan Host ID. IP
Address merupakan kelas D yang digunakan untuk multicast address, yakni
sejumlah komputer yang memakai bersama suatu aplikasi (bedakan dengan
pengertian network address yang mengacu kepada sejumlah komputer yang memakai
bersama suatu network). Salah satu penggunaan multicast address yang sedang
berkembang saat ini di Internet adalah untuk aplikasi real-time video
conference yang melibatkan lebih dari dua host (multipoint),
menggunakan Multicast Backbone.
Formatnya:
4 Bit Pertama : 1110
Byte Inisial : 224 – 247
·
Kelas E
Kelas terakhir adalah kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari
seluruh kelas). Pemakaiannya dicadangkan untuk kegiatan eksperimental. Juga
tidak ada dikenal netid dan hostid di sini. IP address E tidak
diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset
1111 sehingga byte pertama berkisar antara 248-255
Formatnya:
4 Bit Pertama : 1111
Byte Inisial : 248 – 255.
2.2.2 Berdasarkan Pada
Ukuran Jaringan
Berdasarkan pada ukuran jaringan Internet dibagi dalam empat bagian,
yaitu
· LAN (Local
Area Network)
LAN adalah jaringan lokal atau jaringan private yang ada dalam satu
gedung atau dalam satu ruangan. LAN biasa digunakan untuk jaringan kecil yang
menggunakan satu resource secara bersama–sama, misalnya penggunaan printer
secara bersama–sama, penggunaan media penyimpanan secara bersama, dan
lain–lain.
· MAN (Metropolitan
Area Network)
MAN adalah pengembangan dari LAN yang menggunakan metode yang sama
dengan LAN tetapi daerah cakupannya lebih luas. Daerah cakupan LAN yang hanya
ada pada suatu ruangan atau gedung, tetapi pada MAN cakupannya bisa sampai satu
RT atau beberapa kantor yang berada dalam komplek yang sama.
· WAN
(Wide Area Network)
WAN dengan cakupan yang lebih luas lagi, cakupannya meliputi satu
kawasan, satu pulau atau satu negara bahkan benua. Sedangkan metode yang
dipakai dalam WAN hampir sama dengan yang dipakai di dalam LAN dan MAN.
·
Internet
Internet adalah interkoneksi antar jaringan–jaringan komputer yang ada
di dunia yang bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi menggunakan
standar Internet Protocol (IP).
2.3
Address Khusus
Selain address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address
yang digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal
host. Address itu adalah:
a) Network
Address
Address ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan
internet. Misalkan untuk host dengan IP address kelas B 192.168.9.35
tanpa memakai subnet, network address ini adalah 192.168.0.0 address
ini didapat dengan membuat seluruh bit host pada segmen 2 terakhir menjadi 0.
Tujuannya adalah untuk menyederhanakan informasi routing pada internet.
Router cukup melihat network address 192.168 untuk menentukan ke router
mana datagram tersebut harus dikirimkan. Analoginya mirip dengan tuang pos
cukup melihat kota tujuan pada alamat surat tidak perlu membaca seluruh alamat
untuk menentukan jalur mana yang harus ditempuh surat tersebut.
b) Broadcast Address
Address
ini digunakan untuk mengirim dan menerima informasi yang harus diketahui oleh
seluruh host yang ada pada suatu network. Seperti diketahui setiap
datagram IP memiliki header alamat tujuan berupa IP address dari host
yang akan dituju oleh datagram tersebut. Dengan adanya alamat ini maka hanya
host tujuan saja yang memproses datagram tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Tidak efisien apabila harus membuat replikasi datagram sebanyak
jumlah host tujuan, pemakai bandwith akan meningkat dan beban kerja host
pengirim bertambah, padahal isi datagram tersebut sama. Oleh karena itu dibuat
konsep broadcast address, host cukup mengirim ke alamat broadcast maka seluruh
host pada network akan menerima datagram tersebut.
Jadi sebenarnya setiap host memiliki 2 address untuk menerima
datagram, pertama adalah IP addressnya yang bersifat unik dan kedua
adalah broadcast address pada network tempat host tersebut
berada. Broadcast address diperoleh dengan membuat bit-bit hst pada IP
address menjadi 1. Jadi, untuk host dengan IP address 192.168.9.35 atau
192.168.240.2 broadcast addressnya 192.168.255.255 (2 segmen dari
IP address tersebut disebut berharga 11111111.11111111, sehingga secara
decimal terbaca 255.255) jenis informasi yang dibroadcast biasanya adalah
informasi routing.
c) Multicast
Address
Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk
komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicast. Artinya
datagram memiliki address tujuan berupa satu host tertentu. Hanya host
yang memiliki IP address sama dengan destination address pada datagram
yang akan menerima datagram tersebut, sedangkan host lain akan
mengabaikannya. Jika datagram ditujukan untuk 2 mode pengirman ini (unicast dan
broadcast) muncul pula mode ke tiga. Diperlukan suatu mode khusus jika
suatu host ingin berkomunikasi dengan beberapa host sekaligus (host group)
dengan hanya mengirimkan satu datagram saja.Namun berbeda dengan mode broadcast
hanya host-host yang tergabung dalam sutu group saja yang akan menerima
datagram ini, sedangkan host lain tidak akan terpengaruh. Oleh karena itu
dikenalkan konsep multicast. Pada konsep ini setiap group yang menjalankan
aplikasi bersana mendapatkan satu multicast address. Struktur kelas multicast
address dapat dilihat pada gambar dibawah
Untuk
keperluan multicast sejumlah IP address dialokasikan sebagai multicast
address. Jika struktur IP address mengikuti bentuk
1110xxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx.xxxxxxxx (bentuk desimal 224.0.0.0 sampai
239.255.255.255) maka IP address merupakan multicast address.
Alokasi ini ditujukan untuk keperluan group buka untuk host
seperti pada kelas A, B dan C. Anggota group ini juga tidak terbatas
pada jaringan di satu subnet,namun bisa mencapai seluruh dunia karena
menyerupai sutu backbone maka jaringan multicast ini dikenal pula
sebagai Multicast Bacbone (Mbone).
2.4 Pengertian Subnetting
Subnetting adalah teknik memecah suatu jaringan besar menjadi jaringan
yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit host ID pada subnet
mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan teknik
memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting
hanya dapat dilakukan pada IP address kelas A, IP Address kelas B
dan IP Address kelas C. Dengan subnetting akan menciptakan
beberapa network tambahan, tetapi mengurangi jumlah maksimum host yang
ada dalam tiap network tersebut.
2.4.1
Dua alasan utama melakukan subnetting
Dua alasan
utama melakukan subnetting antara lain :
1. Mengalokasikan
IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Jika internet terbatas
oleh alamat-alamat di kelas A, B, dan C, tiap network akan memliki 254,
65.000, atau 16 juta IP address untuk host devicenya. Walaupun terdapat
banyak network dengan jumlah host lebih dari 254, namun hanya sedikit network
(kalau tidak mau dibilang ada) yang memiliki host sebanyak 65.000 atau
16 juta. Dan network yang memiliki lebih dari 254 device akan
membutuhkan alokasi kelas B dan mungkin akan menghamburkan percuma sekitar 10
ribuan IP address.
2. Alasan kedua
adalah, walaupun sebuah organisasi memiliki ribuan host device, mengoperasikan
semua device tersebut di dalam network ID yang sama akan
memperlambat network. Cara TCP/IP bekerja mengatur agar semua komputer
dengan network ID yang sama harus berada di physical network yang
sama juga. Physical network memiliki domain broadcast yang sama,
yang berarti sebuah medium network harus membawa semua traffic
untuk network. Karena alasan kinerja, network biasanya
disegmentasikan ke dalam domain broadcast yang lebih kecil bahkan lebih
kecil dari Class C address.
2.4.2 Tujuan dari subnetting
Tujuan dari subnetting adalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengefisienkan pengalamatan (misal untuk jaringan yang hanya mempunyai 10 host,
kalau kita menggunakan kelas C saja terdapat 254 – 10 =244 alamat yang tidak
terpakai).
2. Membagi
satu kelas network atas sejumlah subnetwork dengan arti membagi suatu
kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
3. Menempatkan
suatu host, apakah berada dalam satu jaringan atau tidak.
4. Untuk
mengatasi masalah perbedaaan hardware dengan topologi fisik jaringan.
5.
Untuk mengefisienkan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan supaya
bisa memaksimalkan penggunaan IP Address
6.
Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan daam suatu
network, karena router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network
dengan media fisik yang berbeda jika setiap network memiliki address network
yang unik.
7.
Meningkatkan security dan mengurangi terjadinya kongesti akibat terlalu
banyaknya host dalam suatu network.
2.4.3 Fungsi subnetting
Fungsi subnetting antara lain sebagai berikut:
1.
Mengurangi lalu-lintas jaringan, sehingga data yang lewat di perusahaan tidak
akan bertabrakan (collision) atau macet.
2. Teroptimasinya unjuk kerja jaringan.
3. Pengelolaan yang disederhanakan.
4. Membantu pengembangan jaringan ke arah
jarak geografis yang menjauh,
2.4.4 Proses Subnetting
Untuk melakukan proses subnetting kita akan melakukan beberapa
proses, yaitu:
1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan
oleh subnet mask
2. Menentukan jumlah host per subnet
3. Menentukan subnet yang valid
4. Menentukan alamat broadcast
untuk tiap subnet
5. Menentukan host–host yang valid untuk
tiap subnet
2.4.5
Contoh Soal
1. IP Network dan subnetmask dari 195.20.30.1/23
adalah…
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /23 : 255.255.254.0
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, … )
IP Host dari 195.20.30.1 menggunakan IP Network 195.20.30.0
Jadi, IP Network dan subnetmask dari 195.20.30.1/23 adalah :
Subnet Mask dari /23 : 255.255.254.0
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, 22, 24, 26, 28, 30, 32, … )
IP Host dari 195.20.30.1 menggunakan IP Network 195.20.30.0
Jadi, IP Network dan subnetmask dari 195.20.30.1/23 adalah :
195.20.30.0 dan 255.255.254.0
2. Jumlah ip yang dapat digunakan pada 202.159.10.102/25 adalah…
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /25 : 255.255.255.128
Binary dari /25 : 11111111.11111111.11111111.10000000
Jumlah ip : = = 128
Jadi, Jumlah ip yang dapat digunakan pada 202.159.10.102/25 adalah 128 PC
2. Jumlah ip yang dapat digunakan pada 202.159.10.102/25 adalah…
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /25 : 255.255.255.128
Binary dari /25 : 11111111.11111111.11111111.10000000
Jumlah ip : = = 128
Jadi, Jumlah ip yang dapat digunakan pada 202.159.10.102/25 adalah 128 PC
3. IP Pertama dan terakhir yang dapat kita gunakan pada
130.12.12.195/26 adalah…
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /26 : 255.255.255.192 ( IP Kelas C )
Block Subnet : 256-192 = 64 ( 0, 64, 128, 192, 255 )
IP Network : 130.12.12.192
IP Awal : 130.12.12.193
IP Akhir : 130.12.12.254
IP Broadcast : 130.12.12.255
Jadi, IP pertama dan terakhir dari IP Address 130.12.12.195/26 adalah 130.12.12.193 dan 130.12.12.254
4.Berapa network id dan broadcast id dari 160.132.34.23/23 adalah...... Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /23 : 255.255.254.0 ( IP Kelas B )
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, …, 30, 32, 34, 36, ... )
Host ID dari 160.132.34.23 berada di antara block subnet 34 -36
IP Network : 160.132.34.0
IP Host : 160.132.34.1 160.132.34.254
IP Broadcast : 160.132.35.255
Jadi Network ID dan Braodcast nya 160.132.34.0 dan 160.132.35.255
5. Subnetmask dari 189.89.20.34/19 adalah....
Cara Penyelesaian :
Subnetmask dari /29 diatas adalah 255.255.224.0 maka jawaban diatas adalah 255.255.224.0
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /26 : 255.255.255.192 ( IP Kelas C )
Block Subnet : 256-192 = 64 ( 0, 64, 128, 192, 255 )
IP Network : 130.12.12.192
IP Awal : 130.12.12.193
IP Akhir : 130.12.12.254
IP Broadcast : 130.12.12.255
Jadi, IP pertama dan terakhir dari IP Address 130.12.12.195/26 adalah 130.12.12.193 dan 130.12.12.254
4.Berapa network id dan broadcast id dari 160.132.34.23/23 adalah...... Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /23 : 255.255.254.0 ( IP Kelas B )
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, …, 30, 32, 34, 36, ... )
Host ID dari 160.132.34.23 berada di antara block subnet 34 -36
IP Network : 160.132.34.0
IP Host : 160.132.34.1 160.132.34.254
IP Broadcast : 160.132.35.255
Jadi Network ID dan Braodcast nya 160.132.34.0 dan 160.132.35.255
5. Subnetmask dari 189.89.20.34/19 adalah....
Cara Penyelesaian :
Subnetmask dari /29 diatas adalah 255.255.224.0 maka jawaban diatas adalah 255.255.224.0
6.Jumlah ip yang bisa digunakan pada 178.56.54.34/22 adalah...
Cara Penyelesaian :
Prefix /22 mempunyai banyak interval 1024, dikurangi dengan IP Network dan IP Broadcast, Jadi 1024 – 2 = 1022 : 1022
7. Dari ip addres 17.8.19.45,
netmask yang digunakan untuk kebutuhan 32 subnet adalah...
Cara Penyelesaian :
2 pangkat 5 ( pangkat dari > jumlah kebutuhan subnet )
Jadi 5 +8 . /13 +8 . /21 +8 . /29, Maka Netmask nya adalah 255.248.0.0
Cara Penyelesaian :
2 pangkat 5 ( pangkat dari > jumlah kebutuhan subnet )
Jadi 5 +8 . /13 +8 . /21 +8 . /29, Maka Netmask nya adalah 255.248.0.0
8. Ip broadcast dari ip
15.16.17.18/15 adalah ...
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /15 : 255.254.0.0 ( IP Kelas A )
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, ...)
Host ID dari 15.16.17.18 berada di antara block subnet 16 -18
IP Network : 15.16.0.0
IP Awal : 15.16.0.1
IP Akhir : 15.17.255.254
IP Broadcast : 15.17.255.255
Jadi IP Broadcast nya 15.17.255.255
Cara Penyelesaian :
Subnet Mask dari /15 : 255.254.0.0 ( IP Kelas A )
Block Subnet : 256-254 = 2 ( 0, 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20, ...)
Host ID dari 15.16.17.18 berada di antara block subnet 16 -18
IP Network : 15.16.0.0
IP Awal : 15.16.0.1
IP Akhir : 15.17.255.254
IP Broadcast : 15.17.255.255
Jadi IP Broadcast nya 15.17.255.255
9. IP Summary dari 178.100.12.4/25, 178.100.13.150/24,
178.100.12.150/25, dan 178.100.14.200/25 adalah…
Cara Penyelesaian :
Binary dari masing-masing Host ID 178.100.12.4/25, 178.100.13.150/24, 178.100.12.150/25, dan 178.100.14.200/25 ( IP Kelas B atau 2 Oktet terakhir ) pada soal No.4 dengan hanya menggunakan oktet awal dari Host ID tersebut untuk mencari IP Summary nya :12 = 00001100
13 = 00001101
12 = 00001100
14 = 00001110
Hanya menggunakan bit yang sama di oktet tersebut dan sisa bit dari oktet tersebut di ubah menjadi binary 0 : 00001100
Binary dari oktet tersebut adalah 00001100 dan di convert kembali ke decimal = 12
Setelah anda menemukan bit yang sama, hitung jumlah bit yang cocok dari oktet awal(paling kiri) untuk menentukan subnet mask dari IP 178.100.12.0 = 10110010.01100100.00001100.00000000 Jadi subnet mask nya /22 : 255.255.252.0
Dan IP Summary nya adalah 178.100.12.0/22
Cara Penyelesaian :
Binary dari masing-masing Host ID 178.100.12.4/25, 178.100.13.150/24, 178.100.12.150/25, dan 178.100.14.200/25 ( IP Kelas B atau 2 Oktet terakhir ) pada soal No.4 dengan hanya menggunakan oktet awal dari Host ID tersebut untuk mencari IP Summary nya :12 = 00001100
13 = 00001101
12 = 00001100
14 = 00001110
Hanya menggunakan bit yang sama di oktet tersebut dan sisa bit dari oktet tersebut di ubah menjadi binary 0 : 00001100
Binary dari oktet tersebut adalah 00001100 dan di convert kembali ke decimal = 12
Setelah anda menemukan bit yang sama, hitung jumlah bit yang cocok dari oktet awal(paling kiri) untuk menentukan subnet mask dari IP 178.100.12.0 = 10110010.01100100.00001100.00000000 Jadi subnet mask nya /22 : 255.255.252.0
Dan IP Summary nya adalah 178.100.12.0/22
10. Dari ip addres 17.8.19.45, netmask yang digunakan untuk kebutuhan
32 subnet adalah...
Cara Penyelesaian :
2 pangkat 5 ( pangkat dari > jumlah kebutuhan subnet )
Jadi 5 +8 . /13 +8 . /21 +8 . /29, Maka Netmask nya adalah 255.248.0.0
BAB 3
Cara Penyelesaian :
2 pangkat 5 ( pangkat dari > jumlah kebutuhan subnet )
Jadi 5 +8 . /13 +8 . /21 +8 . /29, Maka Netmask nya adalah 255.248.0.0
BAB 3
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka kesimpulan dalam penulisan ini
adalah sebagai berikut :
IP Address adalah alamat yang diberikan ke jaringan dan peralatan
jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP Address terdiri dari 32 bit angka
biner yang dapat dituliskan sebagai empat angka desimal yang dipisahkan oleh
tanda titik seperti 192.16.10.1. IP Address terdiri dari 2 bagian yaitu network
ID dan host ID, dimana network ID menentukan alamat dari jaringan dan
host ID menentukan dari peralatan jaringan. Nilai subnet mask berfungsi untuk
memisahkan network ID dengan host ID. Subnet mask diperlukan oleh TCP/IP untuk
menentukan apakah jaringan yang dimaksud adalah jaringan lokal atau nonlokal.
Klasifikasi jaringan internet di kelompokkan menjadi dua yaitu
klasifikasi berdasarkan kelasnya dan klasifikasi berdasarkan pada ukuran
jaringan. Berdasarkan kelasnya IP address dibagi ke dalam lima kelas yaitu
kelas A, B, C, D, E. Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya.
Perangkat lunak Internet protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan
menguji beberapa bit pertama dari IP address. Berdasarkan pada ukuran jaringan
Internet dibagi dalam empat bagian, yaitu a) LAN, b) MAN, c) WAN, dan d)
Internet.
Selain address yang digunakan untuk pengenal host ada beberapa address yang
digunakan untuk keperluan khusus dan tidak boleh digunakan untuk pengenal host,
yaitu:
a) Network Address. Address
ini digunakan untuk mengenali suatu network pada jaringan internet.
b)
Broadcast Address. Address ini digunakan untuk mengirim dan menerima informasi
yang harus diketahui oleh seluruh host yang ada pada suatu network.
c) Multicast
Address. Kelas address A, B dan C adalah address yang digunakan untuk
komunikasi antar host yang menggunakan datagram unicast.
Subnetting adalah teknik memecah suatu
jaringan besar menjadi jaringan yang lebih kecil dengan cara mengorbankan bit
Host ID pada subnet mask untuk dijadikan Network ID baru. Subnetting merupakan
teknik memecah network menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting
hanya dapat dilakukan pada IP addres kelas A, IP Address kelas B dan IP Address
kelas C.
0 komentar:
Posting Komentar