Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh..
Pada
postingan kali ini, saya akan membahas tentang “Model Prototype Beserta Contoh Penerapannya”. Sebelumnya, kita
sudah pernah membahas tentang “Model
Sekuensial Linier atau Waterfall Development Model Beserta Contoh
Penerapannya”. Baiklah mungkin kita langsung saja ke pokok bahasan?
Model Prototype
Metode
Prototype merupakan suatu paradigma baru dalam metode pengembangan perangkat
lunak dimana metode ini tidak hanya sekedar evolusi dalam dunia pengembangan
perangkat lunak, tetapi juga merevolusi metode pengembangan perangkat lunak
yang lama yaitu sistem sekuensial yang biasa dikenal dengan nama SDLC atau
waterfall development model.
Dalam
Model Prototype, prototype dari perangkat lunak yang dihasilkan kemudian
dipresentasikan kepada pelanggan, dan pelanggan tersebut diberikan kesempatan
untuk memberikan masukan sehingga perangkat lunak yang dihasilkan nantinya
betul-betul sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
Perubahan
dan presentasi prototype dapat dilakukan berkali-kali sampai dicapai
kesepakatan bentuk dari perangkat lunak yang akan dikembangkan.
Teknik
– teknik Prototyping Meliputi :
- Perancangan Model
- Perancangan Dialog
- Simulasi
Berikut
adalah 4 langkah yang menjadi karakteristik dalam proses pengembangan pada
metode prototype, yaitu :
- Pemilihan fungsi
- Penyusunan Sistem Informasi
- Evaluasi
- Penggunaan Selanjutnya
Metode
ini menyajikan gambaran yang lengkap dari suatu sistem perangkat lunak, terdiri
atas model kertas, model kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan
identifikasi kebutuhan pemakai, menganalisa sistem dan melakukan studi
kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai, meliputi model interface,
teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
Berikut
adalah Tahapan – tahapan Proses Pengembangan dalam Model Prototype, yaitu :
- Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan
dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak,
mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
- Membangun prototyping
Membangun
prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian
kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output).
- Evaluasi protoptyping
Evaluasi
ini dilakukan oleh pelanggan, apakah prototyping yang sudah dibangun sudah
sesuai dengan keinginan pelanggan atau belum. Jika sudah sesuai, maka langkah
selanjutnya akan diambil. Namun jika tidak, prototyping direvisi dengan
mengulang langkah-langkah sebelumnya.
- Mengkodekan sistem
Dalam
tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa
pemrograman yang sesuai.
- Menguji sistem
Setelah
sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, kemudian dilakukan
proses Pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis
Path, pengujian arsitektur, dll.
- Evaluasi Sistem
Pelanggan
mengevaluasi apakah perangkat lunak yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang
diharapkan . Jika ya, maka proses akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya, namun
jika perangkat lunak yang sudah jadi tidak/belum sesuai dengan apa yang
diharapkan, maka tahapan sebelumnya akan diulang.
- Menggunakan sistem
Perangkat
lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Model
Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di
mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi
kebutuhan pemakai yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga,
bila interaksi dengan pemakai menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia
sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian yang segera. Model ini juga dapat
berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem yang diharapkan adalah
yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya relatif
singkat.
Berikut
merupakan Jenis – jenis dari Prototyping :
- Feasibility prototyping
digunakan
untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system
informasi yang akan disusun.
- Requirement prototyping
digunakan
untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
- Desain Prototyping
digunakan
untuk mendorong perancangan sistem informasi yang akan digunakan.
- Implementation prototyping
merupakan
lanjutan dari rancangan prototype, prototype ini langsung disusun sebagai suatu
sistem informasi yang akan digunakan.
- Contoh Penerapan Metode Prototype.
Sebuah
rumah sakit ingin membuat aplikasi sistem database untuk pendataan pasiennya.
Seorang atau sekelompok programmer akan melakukan identifikasi mengenai apa
saja yang dibutuhkan oleh pelanggan, dan bagaimana model kerja program
tersebut. Kemudian dilakukan rancangan program yang diujikan kepada pelanggan.
Hasil/penilaian dari pelanggan dievaluasi, dan analisis kebutuhan pemakai
kembali di lakukan.
- Kelebihan Model Prototype :
- Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.
- Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan.
- Mempersingkat waktu pengembangan produk perangkat lunak.
- Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan.
- Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan.
- Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem.
- Penerapan menjadi lebih mudah karena pelanggan mengetahui apa yang diharapkannya.
- Kekurangan Model Prototype :
- Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
- Biasanya kurang fleksibel dalam mengahadapi perubahan.
- Walaupun pemakai melihat berbagai perbaikan dari setiap versi prototype, tetapi pemakai mungkin tidak menyadari bahwa versi tersebut dibuat tanpa memperhatikan kualitas dan pemeliharaan jangka panjang.
- Pengembang kadang-kadang membuat kompromi implementasi dengan menggunakan sistem operasi yang tidak relevan dan algoritma yang tidak efisien.
Mungkin cukup sekian postingan saya
kali ini, semoga pembahasan tentang “Model
Prototype Beserta Contoh Penerapannya” diatas dapat bermanfaat
untuk kita semua. Terimakasih sudah berkunjung ya.. Tetap belajar dan Always
Keep High Spirit.. ^_^
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh..
sumber
:
0 komentar:
Posting Komentar